Setidaknya aku
sudah menapak bumi sekarang. Biar masih tetap teringat begaimana cinta
membuatku terbang setinggi-tingginya kemudian menjatuhkanku sejatuh-jatuhnya,
sakit. Awalnya memang perih, tapi syukurlah, hanya di awal saja, tak hingga
berlarut-larut. Menangispun tidak ingin kulakukan, karena memang tak ada yang
pantas untuk ditangisi. Menyesal juga tidak, kerena seharusnya apa yang dirasa
sekarang harus benar-benar disyukuri. Disyukuri karena aku tersadar sekarang,
bukan nanti. Disyukuri karena baru setengah hati yang sakit, bukan utuh
semuanya.
Bahwa tak ada sedetikpun dari kehidupan yang akan kembali terulang...Hari ini adalah hari ini..hari ini kan jadi sejarah esok pagi. . . dan esok kan jadi sejarah untuk esok lusa...begitu seterusnya...tak ada pilihan lain selain menciptakan sejarah hidup yang kan terkenang...walau hanya diri ini seorang yang akan mengenangnya... Do the best
Saturday, January 12, 2013
Thursday, January 10, 2013
Tuhan Tak Ingin Dimadu...
TUHAN TAK INGIN
DIMADU, Begitu yang saya tangkap dari pembicaraan ngalor-ngidul dengan
beberapa teman di sebuah kafe mini depan kampus. Akhir-akhir ini saya senang
sekali dengan hobi yang satu ini, nongkrong. Kopi, jus, atau soft drink,
sembari cemal-cemil dengan cemilan yang nyumi :D. Bertema sepi, hujan, namun
hangat karena tawa. Biar ngobrol tak karuan arah, saya cukup menikmati hobi
baru saya ini. Banyak pengetahuan baru, pemikiran, dan pemahaman baru yang
selalu saya tangkap dari setiap mulut dan kepala.
Nongkrong bukan
sekedar nongkrong, karena banyak referensi yang kami bicarakan, seperti
filsafat ilmu pengetahuan, hermeneutics, sejarah Tuhan, dan masih banyak lagi
hal-hal yang mungkin tak akan saya temui di tempat lain. dan Tuhan yang menjadi
salah satu pembicaraan kami sore itu.
Agaknya memang tabu
jika kita berbicara tentang Tuhan, ketika menulis inipun saya merasakan hal
yang sama, seperti lancang dan tak sopan. Namun saya beranikan untuk
menuliskannya.
Bismillah...
Tuesday, January 8, 2013
Kancing Baju
Pagi ini, hari
ini, sebelum berangkat ke kampus saya sengaja berlama-lama di depan cermin.
Bukan karena sedang jatuh cinta, Ingin saja mengenal lebih dalam seseorang di cermin
sana, yang tak lain adalah diri saya. Lumayan manis, biar tak masuk yang orang kategorikan
cantik, yang penting good looking lah ya [LOL]. Tapi sebenarnya bukan itu yang
ingin saya sampaikan disini.
Pagi ini, hari
ini, tanpa sadar saya salah memasukan kancing baju kemeja saya, Kancing baju
paling atas masuk di rumah kancing kedua dari atas, sehingga menjadikan kemeja yang
saya kenakan terlihat tak seimbang, antara sisi kanan dan sisi kiri. Bagaimana
membahasakan kejadian ini dengan baik ya? Orang Jawa khususnya di daerah tempat
saya lahir biasa menyebutnya dengan ‘junjing’ tak tahu jika orang Jawa di
daerah lain. Sepertinya terminologi yang kita miliki dalam bahasa Indonesia
memang terbatas. Namun, saya yakin tak sedikit orang juga pernah mengalaminya.
Subscribe to:
Posts (Atom)