Setidaknya aku
sudah menapak bumi sekarang. Biar masih tetap teringat begaimana cinta
membuatku terbang setinggi-tingginya kemudian menjatuhkanku sejatuh-jatuhnya,
sakit. Awalnya memang perih, tapi syukurlah, hanya di awal saja, tak hingga
berlarut-larut. Menangispun tidak ingin kulakukan, karena memang tak ada yang
pantas untuk ditangisi. Menyesal juga tidak, kerena seharusnya apa yang dirasa
sekarang harus benar-benar disyukuri. Disyukuri karena aku tersadar sekarang,
bukan nanti. Disyukuri karena baru setengah hati yang sakit, bukan utuh
semuanya.
Jatuh ini
benar-benar menyadarkanku bahwa aku bukan manusia langit, yang pandai tak
tertipu rasa. Paham betul, jika aku ternyata manusia bumi, yang mudah berubah
maqom. Dan sejatinya manusia bumi yang baik adalah manusia yang menerima
apa-apa yang Tuhan beri, menyukurinya, serta mempelajarinya agar tak lagi jatuh
untuk yang kedua kali dalam lubang yang sama.
Aku percaya, cerita
macam begini, banyak dialamai para manusia bumi lainnya. Yang berbeda adalah
aku tak boleh berlama-lama dalam kubang gelap seperti ini, tak boleh
terus-menerus meratapi nasib tang tak kunjung berpihak, aku harus bangun dan
bangkit, tegak berdiri, membusungkan dada, dan menatap mantap pada masa depan.
Masih ada masa
depan yang cemerlang di ujung penantian ini. Masih banyak yang harus di jamah
sebelum benar-benar menjadi milik ornag lain. Percaya, harapan itu masih ada.
Dini, makin lama makin keren tulisannya ^^
ReplyDeleteDini... F.I.G.H.T.I.N.G :)
ReplyDeletebangkit.. berarti km punya kekuatan yg dahsyat.. ^o^
Hahaha...
ReplyDeleteSeangaaaat...
:D